Tujuan Pembelajaran : 
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa diharapkan 
  1. mampu menjelaskan fungsi disiplin bagi remaja; 
  2. mampu menjelaskan pentinya disiplin dalam menyembah Tuhan.


REMAJA KRISTEN YANG DISIPLIN

Ada banyak definisi konsep mengenai disiplin, tetapi umumnya pengertian disiplin adalah tindakan individu untuk melaksanakan serta menaati peraturan, norma yang berlaku. Manusia membutuhkan disiplin dalam rangka mencapai tujuan hidupnya. Dimanapun kita berada, kita pasti berhadapan dengan disiplin baik di sekolah maupun di rumah. Menurut Tulus dalam Asti Fajjaria (2012) fungsi disiplin adalah: Untuk menata kehidupan bersama, membangun kepribadian, melatih kepribadian, unsur paksaan, hukuman, menciptakan lingkungan yang kodusif.

A. Disiplin Di Sekolah

Sekolah merupakan lembaga kedua setelah rumah (keluarga) yang mengajarkan disiplin kepada anak-anak. Pemberian hukuman kepada anak yang tidak disiplin , seperti melanggar aturan tata tertib sekolah, adalah cara yang dilakukan sekolah untuk menegakkan disiplin. Sebagai upaya menyadarkan dan mengingatkan anak atas prilakunya yang tidak baik yang telah melanggar aturan tata tertib sekolah.

B. Disiplin Di Rumah

Orangtua adalah teladan bagi anak dalam hal disiplin. Aturan dan tata tertib di rumah harus dijalankan secara konsekuen dan konsisten dalam menerapkan aturan. Tiap anggota keluarga memiliki peran masing-masing, agar peran dapat efektif maka dibutuhkan aturan-aturan yang mengikat secara tidak tertulis. Salah satu contoh adalah penerapan disiplin waktu. Perlu adanya pengaturan waktu yang seimbang antara bernain dengan belajar.

C. Belajar Dari Alkitab

Dalam hal iman kepercayaan kita juga diperlukan kedisiplinan, seperti kisah Yosua dan orang-orang Israel. Yang melayani Tuhan bukan suatu pilihan sekali saja (bandingkan Yosua 1: 6-18; Ulangan 30:19-20), melainkan harus berkali-kali memutuskan untuk bertekun di dalam iman dan menaati Tuhan. Membaharui pilihan-pilihan yang benar meliputi takut akan Tuhan, kesetiaan kepada kebenaran,ketaatan dengan hati yang sungguh-sungguh (Yosua 24:14-16). Sebab lalai memilih untuk melayani dan mengasihi Tuhan akhirnya akan mendatangkan hukuman dan kebinasaan (Yosua 24:20; 23:11-13).

Janji bangsa Israel hanya melayani Tuhan ditepati hanya selama Yosua dan para tua-tua masih hidup. Tidak lama setelah kematian Yosua, bangsa itu meninggalkan Tuhan dan berbakti kepada dewa-dewa lain (Hakim-hakim 2:11-19). 

Pembaharuan perjanjian diantara Tuhan dengan bangsa Israel mencakup komitmen ganda:
  1. Allah membuat komitmen untuk memelihara umatNya dan
  2. Bangsa Israel membuat komitmenuntuk hanya beribadah kepada Tuhan Allah saja


Perjanjian itu suatu kontrak yang permanen dan mengikat diantara Israel dan Allah. Di bawah Perjanjian baru yang ditetapkan oleh kematian Kristus, orang percaya juga telah membuat komitmen untuk mengikut Kristus dalam pertobatan, iman dan ketaatan. Sebagaimana dengan Israel, Allah yang datang dahulu kepada kita dengan kemurahan dan kasih karunia serta menentukan syarat-syarat perjanjian yang baru. Kita seperti halnya Israel ketika itu, harus hidup sesuai dengan perjanjian itu.